BBB=>BLOGBEBASBEREKSPRESI
Tinggal bersama seorang ibu yang
merupakan satu-satunya keluarga dan darahku, ternyata aku menelantarkannya. Aku
telah menyia-nyiakannya. Tanpa sadar aku telah diselimuti oleh kelembutan setan
yang ternyata merusak sekelilingku.
Hari ini aku membuat mama kecewa. Dia
bertungkus lumus mengumpulkan rezeki tetapi aku menyia-nyiakan itu dengan
mudahnya. Dia menangis didepanku. Dia memohon agar aku dapat menghargai apa
yang dia lakukan selama ini. Dia berkata dia akan selalu melakukan yang terbaik
untukku. Dia tidak ingin aku bernasib sama sepertinya.
Dia benar-benar menangis. Dia berusaha
menahannya. Tetapi aku bisa melihat dia sesenggukan, menahan sesak didada. Aku memeluknya memohon
maaf padanya. Dia berkata kalau dia telah memaafkanku, tetapi dia tetap
menangis. Lalu aku meminta maaf lagi, dan dia berkata memaafkanku, lalu aku
bertanya mengapa dia masih menangis. Dia mengungkapkan semua yang ada di
hatinya selama ini. dia selalu memenuhi keinginanaku agar aku tidak kecewa
terhadapnya. Dia tidak pernah lagi menasihatiku karena dia pikir aku lebih
berpengalaman dan lebih pintar darinya. Aku hanya bisa menangis. Kini dia
sering mendiamiku. Senyumnya kini hilang dari wajahnya. Aku tidak berani
menatap matanya, hanya bisa melihat punggung rapuhnya menjauh dari pandanganku.
Hatiku sakit, ingin menangis..
tetapi walaupun sudah ribuan butir air mata jatuh aku hanya merasa semakin
sakit. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk mengambalikan senyumnya lagi. Menyempurnakan
kepercayaannya terhadapku. Ini semua karena kebodohanku.
Setelah semua kejadian ini aku sadar
bahwa selama ini aku telah jauh dari-Nya, dari RABB yang selalu memberi dan mengasihi. Selalu melupakanNya. Tidak pernah
lagi merindukan nikmat sujud kepadanya. Indahnya cahaya hidayah yang dulu sempat
aku dapatkan. Setelah kejadian ini, bukan hanya mama yang menjauh dariku tetapi
aku merasa juga Allah menjauh dariku.
Tidak ada lagi ketenangan dalam
hati. Yang kurasa hanya debaran kesalahan yang aku buat. Tanpa kusadari mama
menangis setelah apa yang yang aku lakukan kepadanya. Setiap kali aku meminta
maaf kepadanya dia selalu memaafkan. Tetapi entah kenapa dia selalu menangis walaupun dia telah memaafkan.
Lebih baik aku dicaci maki orang
daripada merasakan diamnya mama padaku. Ketika kutatap wajahnya saat dia tertidur
kulihat guratan kesedihan di sana. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku benci
pada diriku sendiri. Aku benci tidak bisa membuat mama bahagia. Tidak bisa
membuat mama bangga padaku.
Untuk
mamaku, dengarlah puisi untukmu dari hatiku...
RATU BIDADARI
Malam purnama kau jadikan mentari
Memelukku yang terpejam yang terus kau
tatapi
Doamu membuat mimpiku terasa abadi
Kehangatanmu bagai surga duniawi
Kau menciumku tanpa kumengerti
Balita kemarin pagi yang kau anggap
buah hati
Kau timang dan kau buat aku
tersenyum tanpa henti
Sabar menanti agar aku bisa menjadi
kebanggaan hati
Mamaku yang kucintai
Hidup tanpamu tiada berarti
Bagai surga tanpa udara, semua
terasa mati
Walau nyawa kupertaruhkan, jasamu
takkan dapat terganti
Tak ingin kubuat kau terluka lagi
Tak kuasa ku menatap airmata
kecewamu lagi
Biarlah aku menderita untuk melihat
senyum yang menghangatkan hati
Ku rela mati asal doaku dikabulkan
untuk berjumpa denganmu lagi
Mama, kuyakini kepastian akan
datang suatu hari nanti
Kepastian yang akan memisahkan
ikatan semantara di dunia ini
Mungkin aku akan menyesali segala
yang kuperbuat di hari ini
Maaf jika aku tidak dapat menahan
tangis kepergianmu nanti
Mamaku.. kuberdoa agar kau menjadi
ratu bidadari
Dalam sujudku memohon agar aku
dapat memelikmu lagi
Semoga DIA mempertemukan kita di
syurga nanti
Agar aku bisa memelukmu dan selalu
menatap senyum indah dari hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar