Don't you think that this's nice to looking fo?

Don't you think that this's nice to looking fo?
nice pict

Selasa, 31 Desember 2013

PENYESALAN TAHUN BARU MASEHI (tugas liburan semester 3)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuyZQpFXSCyBqhST6x3rW5KKZEbyZVLjMWaVrF-AzLYGrZVu6lnJ6gCONbec71tL-9JPD3bTfvYSfQzXov-Ru34khXeN7LuS_RvfUBynHLGfUoEjsrsf32iDbhgYooIsLpx3vWgHZAROvb/s1600/airmata.jpg
Airmata Deritaku karena Kebahagiaanmu
yang SNGAT menyakitkan untukku



Penyesalan Di Antara Kebahagiaan
Aku terkejut. Suara gemuruh dilangit terdengar sangat mengerikan. Tana Paser, Jam 00.00 wita, awal 1 januari 2014. Suara letusan kembang api memecah telinga hingga getarannya mengguncang tanah. Membuat saraf-saraf tubuhku merasakan getarannya dan membuat jantungku berpacu cepat karena rasa takut dan gelisah. Semakin dia meletus, semakin cepat jantungku berdegup. Semakin laju kurasakan darah yang mengalir kekepalaku hingga terasa berdenyut. Mengerikan! Seng atap rumah ku bagaikan terhujani pasir. Itu adalah sisa letusan mercun di langit malam yang kelam.
            Sangat disesalkan pikirku. Apa yang disebut menyambut dan bertindak benar? Penyambutan tahun baru 2014 membuat banyak dosa. Mengganggu yang sakit, merusak konsentrasi yang sedang beribadah, malah menambah jumlah penipisan ozon di langit. Tanpa terasa, di atas kebahagiaan dan kegembiraan  bagi orang yang merayakan,  membunuh seisi bumi.
            Di pagi tahun baru masehi, semakin banyak tangis derita. Rumah terbakar karena kebahagiaan seseorang. Menderita! Apa yang mereka pikirkan? Tidakkah mereka sadar bahwa ini semua merugikan? Berkeliaran di malam hari dengan pasangan yang bukan muhrim. Berpelukan, berkendara memenuhi jalur lalu lintas menambah gas karbon dioksida yang merusak ozon, membakar makanan dengan arang, membakar mercun yang ingin mengalahkan keindahan kerlipan bintang tanpa suara dan cahaya bulan yang membuat hati nyaman. Apa yang kalian lakukan? Ingin membunuh sesama? Sadar! Sadarlah! Ini tidak bermanfaat. Allah tidak melihat seberapa banyak asap yang kau timbulkan untuk meraih ridhanya, melainkan bersuci lalu mengagungkan namanya dan mencari penerangan hidup dengan kitabnya untuk diwaktu yang baru, di tahun yang baru.
            Tidakkah kau mengingat betapa khawatirnya penghuni rumah yang kau hujani dengan mercunmu, yang takut mercun itu akan meledak di atas atap rumahku? Membuat semuanya berantakan di waktu yang baru? Kenapa tidak kau bantu yang fakir dengan uang yang kau habiskan untuk mercun yang kau bakar dan uang yang habis dengan suara yang menyeramkan dan kelap-kelip cahaya di langit? Kau membakar rizki Tuhan. Membuang-buang titipan Allah. Bodoh!
            Di waktu malam yang semestinya tentram ini, kalian buat semuanya berantakan. Keramaian yang kalian buat bagaikan suasana dimana datangnya musibah yang sangat besar yang membuat semuanya teriak dan suara gemuruh dilangit yang bagaikan bintang-bintang pecah diatas kepalaku yang membuat takut yang memicu detak jantungku berdegup hebat karena takut.
            Dan saat aku keluar melihat, benar saja. Sepertinya dunia terbakar. Udara putih menyelimuti dikegelapan. Baunya menyesakkan. Membuat setiap orang tidak bisa bernapas. Apa ini? Pikirku. Apakah benar bumi telah selesai? Gawat, bumi terbakar! Aku hanya bisa berdzikir berharap ini cepat selesai. Saat aku melihat kalian di kejauhan, kalian tertawa gembira. Padahal kalian membuat yang sakit bertambah sakit dan yang sehat menjadi sakit. Bodoh! Kuharap kalian sadar dengan apa yang kalian lakukan.
            Sebagai seorang yang islam, aku benar-benar kecewa dengan saudara-saudara ku dari cucu-cucu Adam. Kalian tanpa sadar membunuh kami. Mengapa tidak kau undang kami yang tidak mampu, yang kelaparan untuk datang ke pengajian yang kau adakan? Selain saudara-saudaramu yang lapar ini menjadi kenyang, keselamatan dan barokahNya terlimpahkan untukmu dan untuk kita semua.

            Semoga saudara-saudaraku yang mampu sadar apa yang lebih penting dari yang mereka pikir penting. AAMIIN..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar